Desa Bojongslawi
Desa
bojongslawi adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Desa Bojongslawi merupakan desa pemekaran dari Desa Legok. Nama Desa Bojongslawi diambil dari semua blok yang ada di area yang
sekarang menjadi Desa Bojongslawi yaitu diantaranya Blok Bojong, Blok Slaur,
dan Blok Winong. Yang secara simpelnya Desa Bojongslawi tersebut asal dari
kepanjangan atau singkatan Bojong Slaur Winong. Pada kesempatan itu pulamasihg
ada pada masyarakat bertanya “kok kenapa hanya Bojong Slaur dan Winong saja
yang dibawa dalam kategori Desa Bojongslawi ini?” jawab dari tokoh masyarakat
adalah bisanya yang dibawa dalam rangkaian Bojongslawi hanya Bojong Slaur
Winong saja karena di blok Gablog ini selaku sesepuh atau bazianya Desa
Bojongslawi ini dan masih termasuk formalitasnya blok Winong.
Disamping
itu pula ada hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan Desa Bojongslawi
tersebut, bahwa adanya di lingkup desa ini dikelilingi beberapa buyut-buyut
yang telah lama tiada yang hanya terlihat batu nisannya saja atau juga yang
disebut dengan TPU (Taman Pemakaman
Umum) yang mana kata para sesepuh-sesepuh desa itu kadang kala pernah
melihat bahwa adanya hal-hal yang ghaib yang mana secara logis tidak masuk di
akal, tetapi itu semua terkadang selalu terjadi, seperti halnya ada mitos
tepatnya di TPU Patra Gati ditempat itu ada makam yang mana ada sekilas sejarah
tentang asal usul makam tersebut yaitu pada jaman dahulu semasa masih awal
babad tanah Indramayu dan berkaitan dengan kisah para wali yang ada di Cirebon.
Pada suatu ketika ada segerombol pasukan utusan dari Cirebon sedang mengadakan
penyisiran wilayah tugas pasukan tersebut atas dasar perintah dari Waliyullah
Sunan Gunung Jati. Dengan membawa misi dari sang kanjeng Sunan Gunung Jati
pasukan itu saat di perjalanan dan tepatnya tiba di tepi alur sungai kali
Cimanuk, tepatnya di TPU Patra Gati pemimpin pasukan itu mendadak sakit lalu
beristirahat di tempat itu dan akhirnya Allah SWT menghendaki mencabut kontrak
hidupnya sang pemimpin pasukan Sunan Gunung Jati tersebut. Dengan adanya kisah
demikian maka TPU tersebut diberi nama TPU Patra Gati asal dari kepanjangan
Pemakaman dari salah satu Pasukan Sunan Gunung Jati.
Pada
TPU tersebut terdapat sebuah mitos yaitu
pada pemakaman itu terdapat sebuah tongkat
kecil yang panjangnya kurang lebih satu
meter dan ada suatu keajaiban pada tongkat itu dikala ada masyarakat yang terkena
musibah, seperti kehilangan harta bendanya lalu datang kepemakaman tersebut dan
bertanya kepada juru kunci makam, kemudian ritual. Singkatnya pada saat ritual
menunjukan pada salah satu orang yang dicurigai selaku tersangka, maka secara
aneh tongkat yang tadinya seukuran ternyata bisa memanjang dengan sendirinya,
tapi bilayang disebut atau dicurigai bukan tersangka maka tongkat itu akan
tetap seperti semula dan hal ini masih berjalan sampai saat ini.
Di
lain lokasi ada pula mitos di blok Singa raga disitu ada pemakaman yang ada
nisannya saja, kata msayarakat disitu menyebutnya dengan Buyut Singa Raga. Pada awalnya sejarah buyut itu ada
sebuah cahaya yang terang dan tampak terlihat bentuk, ketika sesepuh yang
melihat bentuk teresebut mendekati cahaya yang berbentuk itu anehnya begitu
tiba didekati tidak ada bentuk apa pun yang dilihatnya, dan ternyata itu adalah
sebuah nisan yang tidak ada namanya. Selanjutnya sesepuh itu sesuai dengan
kejadian yang dialami tersebut maka Buyut itu dinamakan Sirna Raga,tetapi
setelahnya itu kemudian banyak masyarakat yang mendengar ketika di malam hari
ada suara auman seekor singa maka akhirnya buyut tersebut diganti namanya
dengan sebutan buyut Singa Raga.
Selain
itu ada juga mitos mengenai sebuah sumur yang dikeramatkan, konon katanya “Jikalau
dikemudian hari desa ini terjadi sesuatu wabah penyakit yang sangat ganas maka
mandilah di sumur itu Insyaallah akan segera terbebas dari penyakit tersebut
dan sembuh kembali.” Namun sumur tersebut saat ini sudah tidak terlihat karena
tertutup oleh akar-akar pohon.
Pada
suatu hari ada seorang warga yang mendapat pesan lewat sebuah mimpi bahwa
ditempat itu harus dibuat sebuah TPU, pendopo dan sebuah patung. Kemudian
dibuatlah sebuah patung singa. Setelah patung tersebut selesai dibuat ada
hal-hal yang aneh terjadi menurut kesaksian seorang warga pada suatu malam
sedang berjalan melewati patung singa itu, warga tersebut mendadak kaget melihat
patung singa tersebut memancarkan sinar yang tajam seperti halnya singa sungguhan.
Masih
dilingkup Desa Bojongslawi tepatnya di Blok Slaur Lor yang mana disitu ada tempat
keramat disebut Buyut Waru dan ditempat
itu pula masih mengandung mitos yang sangat kuat karena sesuai dengan sejarah
dan pula banyak masyarakat yang langsung mengetahui kejadian-kejadian yang
mungkin tidak dapat diterima dengan akal
manusia namun sebagian orang percaya mengenai mitos-mitos yang berkembang
hingga saat ini.
Sebatas
kilasan singkat bahwa di tempat itu
adalah yang menghuni jalur kawasan kali cimanuk yang sangat bersejarah dan
penuh lagenda-lagenda. Konon ditempat tersebut sering terjadi penampakan gaib
berupa seseorang laki-laki yang berpakaian adat, perempuan yang cantik, katak
raksasa, seekor buaya dan masih adapula yang lainya.
Hal
yang lebih mengherankan dan mungkin
tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia adalah pimpinan desa dari awal
berdirinya Desa Bojongslawi ini tidak ada yang selesai habis masa jabatannya
artinya kuwu bojongslawi tidak pernah ada mantannya selalu meninggal ditengah
perjalanan masa baktinya, dan itu semua diiringi dengan meninggalnya diantara
salah satu dari pamong desa tersebut.
Pada
suatu hari ada seorang tepat berada dihalaman balai desa bojongslawi, tiba-tiba
ada seseorang yang kemudian berkata-kata “jika desa ini ingin selamat terutama pada
pimpinan serta jajarannya maka harus membuat lambang patung singawean.”
Singawean yang diartikan sebagai pimpinan atau kuwu beserta pamong harus
mempunyai kesadaran serta jiwa sosial
yang tinggi terhadap semua masyarakatnya, jangan mengambil keuntungan dari
masyarakat dengan cara membodohi atau memanipulasi, melainkan mensejahterakan kehidupan
masyarakatnya.
Namun
Ada sebagian paranormal yang menyatakan, desa ini namanya harus diganti karena
bertentangan dengan sejarah atau lagenda alur kali cimanuk, juga ada pula yang mengatakan balai desanya harus
diubah menghadapnya seseuai alirannya air kali cimanuk. Itu semua perkiraan
untuk keselamatan dalam kepemerintahan Desa Bojongslawi. Tentunya masih banyak
lagi mitos-mitos yang ada di desa bojongslawi, namun karena keterbatasan
narasumber mitos tersebut kurang jelas hingga sekarang, jika hanya
mengira-ngira dan menceritakan tanpa ada sejarahnya dikhawatirkan akan terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
Semua
mitos-mitos tersebut belum tentu kebenarannya tergantung kepercayaan
masing-masing karena kebenaran yang hakiki adalah kebenaran dari Allah SWT. Namun
tidak ada salahnya jika kita mengetahui sebuah sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar