Rabu, 04 Mei 2016

sejarah dan mitos Desa Bojongslawi



Desa Bojongslawi
Desa bojongslawi adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Desa Bojongslawi merupakan desa pemekaran dari Desa Legok. Nama Desa Bojongslawi diambil dari semua blok yang ada di area yang sekarang menjadi Desa Bojongslawi yaitu diantaranya Blok Bojong, Blok Slaur, dan Blok Winong. Yang secara simpelnya Desa Bojongslawi tersebut asal dari kepanjangan atau singkatan Bojong Slaur Winong. Pada kesempatan itu pulamasihg ada pada masyarakat bertanya “kok kenapa hanya Bojong Slaur dan Winong saja yang dibawa dalam kategori Desa Bojongslawi ini?” jawab dari tokoh masyarakat adalah bisanya yang dibawa dalam rangkaian Bojongslawi hanya Bojong Slaur Winong saja karena di blok Gablog ini selaku sesepuh atau bazianya Desa Bojongslawi ini dan masih termasuk formalitasnya blok Winong.
Disamping itu pula ada hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan Desa Bojongslawi tersebut, bahwa adanya di lingkup desa ini dikelilingi beberapa buyut-buyut yang telah lama tiada yang hanya terlihat batu nisannya saja atau juga yang disebut dengan TPU (Taman Pemakaman  Umum) yang mana kata para sesepuh-sesepuh desa itu kadang kala pernah melihat bahwa adanya hal-hal yang ghaib yang mana secara logis tidak masuk di akal, tetapi itu semua terkadang selalu terjadi, seperti halnya ada mitos tepatnya di TPU Patra Gati ditempat itu ada makam yang mana ada sekilas sejarah tentang asal usul makam tersebut yaitu pada jaman dahulu semasa masih awal babad tanah Indramayu dan berkaitan dengan kisah para wali yang ada di Cirebon. Pada suatu ketika ada segerombol pasukan utusan dari Cirebon sedang mengadakan penyisiran wilayah tugas pasukan tersebut atas dasar perintah dari Waliyullah Sunan Gunung Jati. Dengan membawa misi dari sang kanjeng Sunan Gunung Jati pasukan itu saat di perjalanan dan tepatnya tiba di tepi alur sungai kali Cimanuk, tepatnya di TPU Patra Gati pemimpin pasukan itu mendadak sakit lalu beristirahat di tempat itu dan akhirnya Allah SWT menghendaki mencabut kontrak hidupnya sang pemimpin pasukan Sunan Gunung Jati tersebut. Dengan adanya kisah demikian maka TPU tersebut diberi nama TPU Patra Gati asal dari kepanjangan Pemakaman dari salah satu Pasukan Sunan Gunung Jati.
Pada TPU tersebut terdapat sebuah  mitos yaitu pada pemakaman itu terdapat  sebuah tongkat kecil yang panjangnya kurang  lebih satu meter dan ada suatu keajaiban pada tongkat itu dikala ada masyarakat yang terkena musibah, seperti kehilangan harta bendanya lalu datang kepemakaman tersebut dan bertanya kepada juru kunci makam, kemudian ritual. Singkatnya pada saat ritual menunjukan pada salah satu orang yang dicurigai selaku tersangka, maka secara aneh tongkat yang tadinya seukuran ternyata bisa memanjang dengan sendirinya, tapi bilayang disebut atau dicurigai bukan tersangka maka tongkat itu akan tetap seperti semula dan hal ini masih berjalan sampai saat ini.
Di lain lokasi ada pula mitos di blok Singa raga disitu ada pemakaman yang ada nisannya saja, kata msayarakat disitu menyebutnya dengan Buyut Singa  Raga. Pada awalnya sejarah buyut itu ada sebuah cahaya yang terang dan tampak terlihat bentuk, ketika sesepuh yang melihat bentuk teresebut mendekati cahaya yang berbentuk itu anehnya begitu tiba didekati tidak ada bentuk apa pun yang dilihatnya, dan ternyata itu adalah sebuah nisan yang tidak ada namanya. Selanjutnya sesepuh itu sesuai dengan kejadian yang dialami tersebut maka Buyut itu dinamakan Sirna Raga,tetapi setelahnya itu kemudian banyak masyarakat yang mendengar ketika di malam hari ada suara auman seekor singa maka akhirnya buyut tersebut diganti namanya dengan sebutan buyut Singa Raga.
Selain itu ada juga mitos mengenai sebuah sumur yang dikeramatkan, konon katanya “Jikalau dikemudian hari desa ini terjadi sesuatu wabah penyakit yang sangat ganas maka mandilah di sumur itu Insyaallah akan segera terbebas dari penyakit tersebut dan sembuh kembali.” Namun sumur tersebut saat ini sudah tidak terlihat karena tertutup oleh akar-akar pohon.
Pada suatu hari ada seorang warga yang mendapat pesan lewat sebuah mimpi bahwa ditempat itu harus dibuat sebuah TPU, pendopo dan sebuah patung. Kemudian dibuatlah sebuah patung singa. Setelah patung tersebut selesai dibuat ada hal-hal yang aneh terjadi menurut kesaksian seorang warga pada suatu malam sedang berjalan melewati patung singa itu, warga tersebut mendadak kaget melihat patung singa tersebut memancarkan sinar yang tajam seperti halnya singa sungguhan.
Masih dilingkup Desa Bojongslawi tepatnya di Blok Slaur Lor yang mana disitu ada tempat keramat  disebut Buyut Waru dan ditempat itu pula masih mengandung mitos yang sangat kuat karena sesuai dengan sejarah dan pula banyak masyarakat yang langsung mengetahui kejadian-kejadian yang mungkin tidak dapat diterima dengan  akal manusia namun sebagian orang percaya mengenai mitos-mitos yang berkembang hingga saat ini. 
Sebatas kilasan singkat  bahwa di tempat itu adalah yang menghuni jalur kawasan kali cimanuk yang sangat bersejarah dan penuh lagenda-lagenda. Konon ditempat tersebut sering terjadi penampakan gaib berupa seseorang laki-laki yang berpakaian adat, perempuan yang cantik, katak raksasa, seekor buaya dan masih adapula yang lainya.
Hal yang lebih  mengherankan dan mungkin tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia adalah pimpinan desa dari awal berdirinya Desa Bojongslawi ini tidak ada yang selesai habis masa jabatannya artinya kuwu bojongslawi tidak pernah ada mantannya selalu meninggal ditengah perjalanan masa baktinya, dan itu semua diiringi dengan meninggalnya diantara salah satu dari pamong  desa tersebut.
Pada suatu hari ada seorang tepat berada dihalaman balai desa bojongslawi, tiba-tiba ada seseorang yang kemudian berkata-kata “jika desa ini ingin selamat terutama pada pimpinan serta jajarannya maka harus membuat lambang patung singawean.” Singawean  yang diartikan  sebagai  pimpinan atau kuwu beserta pamong harus mempunyai kesadaran serta  jiwa sosial yang tinggi terhadap semua masyarakatnya, jangan mengambil keuntungan dari masyarakat dengan cara membodohi atau memanipulasi, melainkan mensejahterakan kehidupan masyarakatnya.
Namun Ada sebagian paranormal yang menyatakan, desa ini namanya harus diganti karena bertentangan dengan sejarah atau lagenda alur kali cimanuk, juga ada  pula yang mengatakan balai desanya harus diubah menghadapnya seseuai alirannya air kali cimanuk. Itu semua perkiraan untuk keselamatan dalam kepemerintahan Desa Bojongslawi. Tentunya masih banyak lagi mitos-mitos yang ada di desa bojongslawi, namun karena keterbatasan narasumber mitos tersebut kurang jelas hingga sekarang, jika hanya mengira-ngira dan menceritakan tanpa ada sejarahnya dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Semua mitos-mitos tersebut belum tentu kebenarannya tergantung kepercayaan masing-masing karena kebenaran yang hakiki adalah kebenaran dari Allah SWT. Namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui sebuah sejarah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar