Bagi
sebagaian masyarakat awam, istilah pendidikan seseringnya diidentikan dengan
“sekolah”, “guru mengajar di kelas”, atau “satuan pendidikan formal” belaka.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dipercaya oleh orang tua untuk
mendidik, mengajar, dan melatih siswa agar menjadi manusia yang seutuhnya.
Banyak
siswa yang mengharapkan bisa masuk ke sekolah favorit, sekolah ternama, bukan
hanya siswa tetapi orang tua juga menginginkan anak-anaknya bisa masuk ke
sekolah yang bagus memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik dengan sekolah-sekolah lain dalam arti
sekolah unggulan. Dengan cara apa? Dengan mempersiapkan anggaran (biaya), untuk
masuk ke sekolah unggulan tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit.
Banyaknya
lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta yang ada, hal ini tentu
menimbulkan persaingan antara sekolah yang satu dengan yang lain. Untuk dapat
menarik calon peserta didik agar masuk ke sekolah tersebut maka lembaga membuat
strategi salah satunya membuat brosur, spanduk, serta informasi-informasi
lainnya. Dengan menggunakan berbagai slogan seperti “menghasilkan lulusan yang
siap kerja”, “lulus langsung kerja”. Saat
ini sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih diminati oleh siswa bahkan
orang tua siswa itu sendiri, alasannya tentu lebih mudah diterima kerja dari
pada sekolah yang lainnya, siswa SMK memiliki keahlian yang merupakan dasar
untuk bekerja, apalagi dalam SMK memang sudah ada kerja sama antara lembaga
dengan perusahaan.
Dilihat
dari realita tersebut apakah tujuan sekolah sebagai lembaga mendidik manusia
menjadi manusia seutuhnya, serta tujuan pendidikan sendiri untuk mencerdasarkan
kehidupan bangsa sudah tercapai ataukah lembaga pendidikan hanya dipandang
sebagai tempat memperoleh ijazah yang dimana ijazah merupakan tiket untuk
mencari kerja. dari hal tersebut maka timbullah pertanyaan “sekolah untuk
diambil manfaatnya atau hanya untuk mendapatkan uang?” jawabannya tentu harus
memiliki dasar yang kuat, jika kita menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban
“iya” maka kita akan keliru. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa kita harus mencari
ilmu, ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga
bermanfaat untuk semua.
Kita
dituntut untuk mencari ilmu yang nantinya ilmu itu akan bermanfaat bagi
kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh ada seorang istri yang S2 misalnya,
hal tersebut tidak menjadi masalah jika ia hanya seorang ibu rumah tangga.
Namun bisa dilihat seorang ibu yang lulusan S2 dengan ibu yang hanya lulusan
SMP akan jelas terlihat perbedaannya dalam mengurus dan mendidik anaknya. Serta
ilmunya akan bermanfaat bagi keluarga, tetangga, dan warga sekitar.
Memang pendidikan tidak akan
terpisahkan dengan masa depan yang lebih cerah namun arti dari “masa depan
cerah” tidak dilihat dai ukuran duniawi semata melainkan bagaimana kita
bermanfaat bagi banyak orang. Pemikiran masyarakat zaman sekarang tentu
tidaklah demikian perkembangan zaman serta keadaan ekonomi membuat sebagian
orang menganggap sekolah hanya sebagai suatu lembaga yang dapat mengubah nasib
seseorang menjadi lebih baik, sekolah tinggi akan menjadikan seseorang
mendapatkan gelar dan jabatan yang tinggi dimasyarakat. Jika gelar seseorang
semakin tinggi dan jabatan seseorang semakin tinggi maka gaji seseorang akan
tinggi pula. Hal itu akan memberikan penghidupan yang lebih layak untuk dirinya
serta keluarganya.
“Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat (Q.s al-Mujadilah : 11).” Dalam ayat tersebut bagaimana allah telah
menjanjikan beberapa derajat bagi mereka yang berilmu, mencari ilmu. Orang yang
mempunyai ilmu akan mendapat kehormatan disisi Allah dan Rosul-Nya, serta ilmu
yang ia dapatkan bisa bermanfaat bagi orang banyak bukan untuk hal duniawi
semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar