Selasa, 31 Mei 2016

Meningkatkan Generasi Penerus Bangsa Malalui Pendidikan Karakter



                 




              Anak merupakan generasi penerus bangsa. Baik buruknya suatu bangsa dilihat dari kualitas para pemudanya. Para pemuda haruslah memiliki karakteristik yang kuat untuk membangun negaranya. Sebagai agen perubahan tentunya para pemuda harus miliki sikap moralitas dan kontrol sosial. Moralitas diartikan sebagai etika, akhlak yang baik, sedangkan kontrol sosial yaitu dimana pemuda kita harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, membangkitkan sikap kritis terhadap penegak hukum dan lingkungannya.
            Pendidikan mengambil peranan penting dalam membentuk para generasi muda. Kita lihat betapa krisisnya moral bangsa kita saat ini, pelecehan seksual, tawuran, mabuk-mabukan, narkoba, menyontek, mencuri, dan lain sebagainya. Untuk itu pendidikan karakter haruslah diterapkan pada dunia pendidikan kita saat ini. 
              Pendidikan karakter telah menjadi perhatian dari berbagai Negara hal ini dimaksudkan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk masyarakat. Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etik, seperti nilai religius, jujur, toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri , demokrasi, cinta tanah air, peduli sosial, bertanggungjawab, dan lain sebagainya.
            Untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang bermoral bukan saja hanya dibentuk dari pendidikan formal tetapi juga pendidikan non formal dan informal. Pendidikan formal ialah pendidikan sekolahyang diperoleh secara teratur dan sistematis, serta memiliki syarat-syarat yang jelas. pendidikan non formal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, serta pelengkap. Sedangkan Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
            Pendidikan dalam lingkungan memiliki peranan penting terhadap perkembangan anak, orang tua bertanggungjawab terhadap semua peningkatan dan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Begitu juga dengan lingkungan sekolah , disana para guru bertanggungjawab terhadap kemajuan prestasi anak didiknya. Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat juga sangat berperan penting dalam peningkatan prestasi anak didik yaitu dengan peran sertanya dalam pendidikan luar sekolah. Untuk itu baik keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah haruslah menjadi contoh yang baik bagi para pemuda. menerapkan nilai-nilai pancasila, religius sedari dini mungkin. Jika hal itu terjadi maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang berkualitas, baik dri prestasi, moral, maupun sepritualnya.
 

Selasa, 17 Mei 2016

HARDIKNAS




Hari Pendidikan Nasional atau yang disingkat dengan HARDIKNAS adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memperingati lahirnya pelopor pendidikan di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei. Mungkin sebagian orang lupa akan hari yang bersejarah ini bahkan mungkin ada yang tidak tahu sama sekali. Untuk itu mari sama-sama kita belajar sejarah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui sejarah.
Berbicara mengenai pendidikan tentu tidak terlepas dengan salah satu tokoh pendidikan, seseorang yang berjasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia ini yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang berasal dari keluarga Kraton Yogyakarta. Beliau adalah pendiri Taman Siswa sekaligus pahlawan pendidikan. Pahlawan adalah seseorang yang berjasa membela Negara melalui medan perang, namun pahlawan bukan saja diidentikkan dengan mengangkat senjata dan berperang tetapi pahlawan adalah seseorang yang berjasa membawa bangsa ini menuju kemajuan dengan berbagai bidang salahsatunya bidang pendidikan.
Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Kalimat filosofis yang menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia seperti “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi teladan, Di tengah memberi bimbingan, Di belakang memberi dorongan” yang pada saat ini kalimat tersebut masih digunakan sebagai slogan pendidikan di Indonesia. 
Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi menteri pendidikan, pengajaran dan kebudayaan pengajaran Indonesia dalam kabinet pertama republik Indonesia. Atas jasanya dalam merintis pendidikan di Indonesia, maka beliau dikatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia serta hari kelahirannya yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional.
Tepatnya pada tanggal 28 april 1959 Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta. Semoga jasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan menjadi amal ibadah yang terus mengalir. Karena amal yang tidak akan pernah putus salahsatunya adalah ilmu yang bermanfaat.
Seperti kalimat beliau sebelumnya yaitu “Memayu Hayuning Sariro, Memayu Hayuning Bangsa, Memayu Hayuning Bawaan yang artinya apapun yang dikerjakan oleh seseorang itu, harusnya bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat untuk bangsanya, juga bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.”
                                 
                                                                                                                                                                                                              

PENDIDIKAN MORAL















Pendidkan dan moral tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Moral adalah baik-buruknya prilaku seseorang, moral diartikan sebagai etika, budi pekerti. Manusia dilahirkan bukan sebagai orang baik, namun dengan adanya pendidikan diharapkan manusia memiliki sikap dan prilaku yang baik, hal tersebut mencerminkan bahwa seseorang itu telah menerima pendidikan. Pendidikan moral sangat penting bagi siswa, dengan adanya pendidikan moral diharapkan siswa mampu menjadi manusia yang seutuhnya, memiliki hati nurani, menjadi masyarakat yang baik, menjadi warga Negara yang baik, serasi, selaras, dan seimbang baik lahir maupun batinnya.
Namun ketika kita melihat realita yang ada dimana 14 pemuda yang masih dibawah umur, yang statusnya masih sebagai pelajar tega memperkosa dan membunuh seorang gadis dan ketika ditanya “apakah kalian menyesal?”, dan ketika itu mereka menjawab “tidak saya tidak menyesal”.  Ketika seorang siswa ditangkap polisi akibat terlibat tawuran antar sekolah, siswa yang ditangkap akibat minum-minuman, siswa ditangkap akibat mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba, siswa ditangkap akibat prostitusi, dan sebagainya.
Apa yang salah dengan pendidikan kita? Coba sedikit kita melihat apakah institusi pendidikan kita sudah benar atau tidak. Dalam dunia pendidikan seorang guru memiliki peran yang sangat penting bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Guru seyoganya mampu memberikan contoh yang baik terhadap siswa bukan sebaliknya, ketika ada siswa yang merokok di sekolah si guru marah dan tidak segan memberi hukuman namun untuk si guru yang merokok di sekolah itu tidak menjadi masalah, dari hal kecil inilah muncul ketidaksesuaian moral dari pendidikan kita.
Bukan hanya mereka yang masih duduk dibangku sekolah saja, para penegak hukum, seorang polisi yang mana bertugas untuk memberi perlindungan kepada masyarakat, memberi rasa aman bagi masyarakat ternyata ia tega membunuh dan memutilasi keluarganya sendiri, para Anggota Dewan yang tertangkap tangan bersama seorang wanita di hotel,  para koruptor yang sekarang semakin banyak merugikan Negara. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pendidikan yang sangat tinggi.
Dari situlah kita dapat melihat, sekolah tidak harus memiliki staf pengajar yang memiliki gelar setinggi-tingginya melainkan bagaimana seorang guru itu mampu mendidik siswa dengan baik, menjadi contoh bagi siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Sekolah tidak harus menyiapkan siswa agar lulus ujian dengan nilai baik, tatapi bagaimana sekolah bisa menyiapkan lulusan yang memiliki moral yang baik, karena lulusan terbaik bukan dilihat dari nilainya, tapi lulusan terbaik adalah mereka yang menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupannya dimasyarakat. Pendidikan bukan sekedar memberikan informasi pengetahuan saja, namun bagaimana pendidikan dapat menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya dengan tidak hanya memberikan aspek kognif, tetapi juga aspek moral, mental dan spiritual siswa. Pendidikan moral adalah pekerjaan kita bersama bukan hanya institusi/ lembaga pendidikan saja tetapi keluarga serta masyarakat sekitar harus mampu memberikan contoh moral yang baik kepada anak-anak sebagai penerus bangsa.

Selasa, 10 Mei 2016

apa yang dicari?



Bagi sebagaian masyarakat awam, istilah pendidikan seseringnya diidentikan dengan “sekolah”, “guru mengajar di kelas”, atau “satuan pendidikan formal” belaka. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dipercaya oleh orang tua untuk mendidik, mengajar, dan melatih siswa agar menjadi manusia yang seutuhnya.
Banyak siswa yang mengharapkan bisa masuk ke sekolah favorit, sekolah ternama, bukan hanya siswa tetapi orang tua juga menginginkan anak-anaknya bisa masuk ke sekolah yang bagus memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik  dengan sekolah-sekolah lain dalam arti sekolah unggulan. Dengan cara apa? Dengan mempersiapkan anggaran (biaya), untuk masuk ke sekolah unggulan tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit.
Banyaknya lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta yang ada, hal ini tentu menimbulkan persaingan antara sekolah yang satu dengan yang lain. Untuk dapat menarik calon peserta didik agar masuk ke sekolah tersebut maka lembaga membuat strategi salah satunya membuat brosur, spanduk, serta informasi-informasi lainnya. Dengan menggunakan berbagai slogan seperti “menghasilkan lulusan yang siap kerja”, “lulus langsung kerja”. Saat  ini sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih diminati oleh siswa bahkan orang tua siswa itu sendiri, alasannya tentu lebih mudah diterima kerja dari pada sekolah yang lainnya, siswa SMK memiliki keahlian yang merupakan dasar untuk bekerja, apalagi dalam SMK memang sudah ada kerja sama antara lembaga dengan perusahaan.
Dilihat dari realita tersebut apakah tujuan sekolah sebagai lembaga mendidik manusia menjadi manusia seutuhnya, serta tujuan pendidikan sendiri untuk mencerdasarkan kehidupan bangsa sudah tercapai ataukah lembaga pendidikan hanya dipandang sebagai tempat memperoleh ijazah yang dimana ijazah merupakan tiket untuk mencari kerja. dari hal tersebut maka timbullah pertanyaan “sekolah untuk diambil manfaatnya atau hanya untuk mendapatkan uang?” jawabannya tentu harus memiliki dasar yang kuat, jika kita menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban “iya” maka kita akan keliru. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa kita harus mencari ilmu, ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga bermanfaat untuk semua.
Kita dituntut untuk mencari ilmu yang nantinya ilmu itu akan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh ada seorang istri yang S2 misalnya, hal tersebut tidak menjadi masalah jika ia hanya seorang ibu rumah tangga. Namun bisa dilihat seorang ibu yang lulusan S2 dengan ibu yang hanya lulusan SMP akan jelas terlihat perbedaannya dalam mengurus dan mendidik anaknya. Serta ilmunya akan bermanfaat bagi keluarga, tetangga, dan warga sekitar.
            Memang pendidikan tidak akan terpisahkan dengan masa depan yang lebih cerah namun arti dari “masa depan cerah” tidak dilihat dai ukuran duniawi semata melainkan bagaimana kita bermanfaat bagi banyak orang. Pemikiran masyarakat zaman sekarang tentu tidaklah demikian perkembangan zaman serta keadaan ekonomi membuat sebagian orang menganggap sekolah hanya sebagai suatu lembaga yang dapat mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik, sekolah tinggi akan menjadikan seseorang mendapatkan gelar dan jabatan yang tinggi dimasyarakat. Jika gelar seseorang semakin tinggi dan jabatan seseorang semakin tinggi maka gaji seseorang akan tinggi pula. Hal itu akan memberikan penghidupan yang lebih layak untuk dirinya serta keluarganya.
            “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s al-Mujadilah : 11).” Dalam ayat tersebut bagaimana allah telah menjanjikan beberapa derajat bagi mereka yang berilmu, mencari ilmu. Orang yang mempunyai ilmu akan mendapat kehormatan disisi Allah dan Rosul-Nya, serta ilmu yang ia dapatkan bisa bermanfaat bagi orang banyak bukan untuk hal duniawi semata.

Rabu, 04 Mei 2016

sejarah dan mitos Desa Bojongslawi



Desa Bojongslawi
Desa bojongslawi adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Desa Bojongslawi merupakan desa pemekaran dari Desa Legok. Nama Desa Bojongslawi diambil dari semua blok yang ada di area yang sekarang menjadi Desa Bojongslawi yaitu diantaranya Blok Bojong, Blok Slaur, dan Blok Winong. Yang secara simpelnya Desa Bojongslawi tersebut asal dari kepanjangan atau singkatan Bojong Slaur Winong. Pada kesempatan itu pulamasihg ada pada masyarakat bertanya “kok kenapa hanya Bojong Slaur dan Winong saja yang dibawa dalam kategori Desa Bojongslawi ini?” jawab dari tokoh masyarakat adalah bisanya yang dibawa dalam rangkaian Bojongslawi hanya Bojong Slaur Winong saja karena di blok Gablog ini selaku sesepuh atau bazianya Desa Bojongslawi ini dan masih termasuk formalitasnya blok Winong.
Disamping itu pula ada hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan Desa Bojongslawi tersebut, bahwa adanya di lingkup desa ini dikelilingi beberapa buyut-buyut yang telah lama tiada yang hanya terlihat batu nisannya saja atau juga yang disebut dengan TPU (Taman Pemakaman  Umum) yang mana kata para sesepuh-sesepuh desa itu kadang kala pernah melihat bahwa adanya hal-hal yang ghaib yang mana secara logis tidak masuk di akal, tetapi itu semua terkadang selalu terjadi, seperti halnya ada mitos tepatnya di TPU Patra Gati ditempat itu ada makam yang mana ada sekilas sejarah tentang asal usul makam tersebut yaitu pada jaman dahulu semasa masih awal babad tanah Indramayu dan berkaitan dengan kisah para wali yang ada di Cirebon. Pada suatu ketika ada segerombol pasukan utusan dari Cirebon sedang mengadakan penyisiran wilayah tugas pasukan tersebut atas dasar perintah dari Waliyullah Sunan Gunung Jati. Dengan membawa misi dari sang kanjeng Sunan Gunung Jati pasukan itu saat di perjalanan dan tepatnya tiba di tepi alur sungai kali Cimanuk, tepatnya di TPU Patra Gati pemimpin pasukan itu mendadak sakit lalu beristirahat di tempat itu dan akhirnya Allah SWT menghendaki mencabut kontrak hidupnya sang pemimpin pasukan Sunan Gunung Jati tersebut. Dengan adanya kisah demikian maka TPU tersebut diberi nama TPU Patra Gati asal dari kepanjangan Pemakaman dari salah satu Pasukan Sunan Gunung Jati.
Pada TPU tersebut terdapat sebuah  mitos yaitu pada pemakaman itu terdapat  sebuah tongkat kecil yang panjangnya kurang  lebih satu meter dan ada suatu keajaiban pada tongkat itu dikala ada masyarakat yang terkena musibah, seperti kehilangan harta bendanya lalu datang kepemakaman tersebut dan bertanya kepada juru kunci makam, kemudian ritual. Singkatnya pada saat ritual menunjukan pada salah satu orang yang dicurigai selaku tersangka, maka secara aneh tongkat yang tadinya seukuran ternyata bisa memanjang dengan sendirinya, tapi bilayang disebut atau dicurigai bukan tersangka maka tongkat itu akan tetap seperti semula dan hal ini masih berjalan sampai saat ini.
Di lain lokasi ada pula mitos di blok Singa raga disitu ada pemakaman yang ada nisannya saja, kata msayarakat disitu menyebutnya dengan Buyut Singa  Raga. Pada awalnya sejarah buyut itu ada sebuah cahaya yang terang dan tampak terlihat bentuk, ketika sesepuh yang melihat bentuk teresebut mendekati cahaya yang berbentuk itu anehnya begitu tiba didekati tidak ada bentuk apa pun yang dilihatnya, dan ternyata itu adalah sebuah nisan yang tidak ada namanya. Selanjutnya sesepuh itu sesuai dengan kejadian yang dialami tersebut maka Buyut itu dinamakan Sirna Raga,tetapi setelahnya itu kemudian banyak masyarakat yang mendengar ketika di malam hari ada suara auman seekor singa maka akhirnya buyut tersebut diganti namanya dengan sebutan buyut Singa Raga.
Selain itu ada juga mitos mengenai sebuah sumur yang dikeramatkan, konon katanya “Jikalau dikemudian hari desa ini terjadi sesuatu wabah penyakit yang sangat ganas maka mandilah di sumur itu Insyaallah akan segera terbebas dari penyakit tersebut dan sembuh kembali.” Namun sumur tersebut saat ini sudah tidak terlihat karena tertutup oleh akar-akar pohon.
Pada suatu hari ada seorang warga yang mendapat pesan lewat sebuah mimpi bahwa ditempat itu harus dibuat sebuah TPU, pendopo dan sebuah patung. Kemudian dibuatlah sebuah patung singa. Setelah patung tersebut selesai dibuat ada hal-hal yang aneh terjadi menurut kesaksian seorang warga pada suatu malam sedang berjalan melewati patung singa itu, warga tersebut mendadak kaget melihat patung singa tersebut memancarkan sinar yang tajam seperti halnya singa sungguhan.
Masih dilingkup Desa Bojongslawi tepatnya di Blok Slaur Lor yang mana disitu ada tempat keramat  disebut Buyut Waru dan ditempat itu pula masih mengandung mitos yang sangat kuat karena sesuai dengan sejarah dan pula banyak masyarakat yang langsung mengetahui kejadian-kejadian yang mungkin tidak dapat diterima dengan  akal manusia namun sebagian orang percaya mengenai mitos-mitos yang berkembang hingga saat ini. 
Sebatas kilasan singkat  bahwa di tempat itu adalah yang menghuni jalur kawasan kali cimanuk yang sangat bersejarah dan penuh lagenda-lagenda. Konon ditempat tersebut sering terjadi penampakan gaib berupa seseorang laki-laki yang berpakaian adat, perempuan yang cantik, katak raksasa, seekor buaya dan masih adapula yang lainya.
Hal yang lebih  mengherankan dan mungkin tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia adalah pimpinan desa dari awal berdirinya Desa Bojongslawi ini tidak ada yang selesai habis masa jabatannya artinya kuwu bojongslawi tidak pernah ada mantannya selalu meninggal ditengah perjalanan masa baktinya, dan itu semua diiringi dengan meninggalnya diantara salah satu dari pamong  desa tersebut.
Pada suatu hari ada seorang tepat berada dihalaman balai desa bojongslawi, tiba-tiba ada seseorang yang kemudian berkata-kata “jika desa ini ingin selamat terutama pada pimpinan serta jajarannya maka harus membuat lambang patung singawean.” Singawean  yang diartikan  sebagai  pimpinan atau kuwu beserta pamong harus mempunyai kesadaran serta  jiwa sosial yang tinggi terhadap semua masyarakatnya, jangan mengambil keuntungan dari masyarakat dengan cara membodohi atau memanipulasi, melainkan mensejahterakan kehidupan masyarakatnya.
Namun Ada sebagian paranormal yang menyatakan, desa ini namanya harus diganti karena bertentangan dengan sejarah atau lagenda alur kali cimanuk, juga ada  pula yang mengatakan balai desanya harus diubah menghadapnya seseuai alirannya air kali cimanuk. Itu semua perkiraan untuk keselamatan dalam kepemerintahan Desa Bojongslawi. Tentunya masih banyak lagi mitos-mitos yang ada di desa bojongslawi, namun karena keterbatasan narasumber mitos tersebut kurang jelas hingga sekarang, jika hanya mengira-ngira dan menceritakan tanpa ada sejarahnya dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Semua mitos-mitos tersebut belum tentu kebenarannya tergantung kepercayaan masing-masing karena kebenaran yang hakiki adalah kebenaran dari Allah SWT. Namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui sebuah sejarah.